Samahalnya dengan transaksi penjualan, transaksi pembelian barang dagang bisa dilakukan secara tunai dan kredit. Pembelian secara kredit akan menghasilkan utang yang akan dicatat dalam akun "Utang Dagang". Pembelian aset produktif dan perlengkapan juga termasuk aktivitas pada perusahaan dagang. C. Jenis Perusahaan Dagang. Perusahaan dagang

Sumber Dalam rangka operasional perusahaan, pengadaan barang menjadi salah satu hal yang cukup penting. Barang di sini diartikan secara luas, mulai dari bahan baku produksi, mesin, peralatan dan perlengkapan kantor, dan lain sebagainya. Tentu, karena mengatasnamakan perusahaan, pengadaan yang dilakukan memiliki prosedur tersendiri. Perusahaan, sebagai sebuah lembaga profit, memerlukan prosedur yang jelas. Pengadaan barang atau juga dikenal dengan procurement, akan melibatkan pihak lain sebagai penyedia barang, dan kontrak transaksi yang jelas yang memuat ketentuan-ketentuan transaksi tersebut. Akan lebih jelas, jika Anda bisa menyimak prosedur procurement secara umum yang banyak digunakan perusahaan berikut ini. 1. Analisis Kebutuhan Perusahaan Langkah pertama dalam prosedur pengadaan barang adalah menganalisis kebutuhan perusahaan. Setiap divisi akan mengajukan kebutuhan yang dimiliki pada tim pengadaan, untuk kemudian dianalisis mengenai urgensinya untuk perusahaan. Setelah semua dianalisis, kemudian diputuskan barang yang akan dibeli atau jasa yang akan digunakan pada periode pengadaan tersebut. Tidak semua pengajuan dapat disetujui, karena kemungkinan besar tidak semua yang diajukan oleh setiap divisi penting dan harus dibeli. 2. Persetujuan Pihak Manajemen Sumber Setelah melalui tahap analisis yang ketat, daftar barang yang akan dibeli akan diajukan oleh bagian pengadaan ke bagian manajemen. Pihak manajemen kemudian akan melakukan peninjauan dan memastikan semua daftar sudah benar, sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Persetujuan yang diberikan pihak manajemen diteruskan ke bagian pengadaan barang kembali untuk melanjutkan proses ke tahap tender. Akan lebih baik, jika persetujuan yang diberikan oleh manajemen disertai dengan berkas tertulis untuk memudahkan dokumentasi dan memperjelas proses. 3. Proses Tender untuk Vendor dan Supplier Berlanjut pada proses selanjutnya, adalah tender. Bagian pengadaan barang melakukan pembukaan tender pada supplier dan vendor yang ada, dalam rangka mendapatkan penyedia barang paling cocok dengan kebutuhan perusahaan. Tidak hanya mempertimbangkan harga saja, namun juga mempertimbangkan kualitas produk. Nantinya, nilai dari produk yang disediakan pihak vendor dan supplier ini akan dilihat dan dicermati sehingga perusahaan paham benar pihak mana yang paling tepat untuk dipilih. 4. Analisis Supplier dan Vendor Sumber Melihat penawaran dari supplier dan vendor, pihak pengadaan barang wajib melakukan analisa kembali. Terkait dengan kualitas produk, harga yang ditawarkan, serta berbagai faktor lain yang terkait dengan barang yang ingin dibeli perusahaan. Proses analisis ini akan mengerucutkan pilihan pada beberapa vendor atau supplier yang dianggap paling tepat, untuk dilanjutkan ke proses berikutnya. Tentu, pertimbangan dari bagian pengadaan barang akan memiliki peran besar dalam proses analisis ini. 5. Tahap Quotation atau Penawaran Setelah pengerucutan jumlah vendor dan supplier, perusahaan biasanya akan meminta pihak yang lolos seleksi ini untuk memberikan penawaran. Penawaran yang diberikan bisa saja beragam. Mulai dari penawaran awal saat tahap tender, hingga penawaran-penawaran baru untuk menarik minat perusahaan. Pengadaan barang wajib mencermati setiap penawaran yang diberikan dari pihak-pihak ini. 6. Pemilihan Vendor Sumber Proses negosiasi akan terjadi, sehingga perusahaan bisa menilai lebih jauh pihak vendor atau supplier mana yang paling cocok untuk dijadikan pihak penyedia barang. Negosiasi, ditujukan untuk mendapatkan penawaran yang nilainya paling menguntungkan untuk perusahaan. Vendor atau supplier paling tepat akan dipilih, untuk kemudian dilanjutkan ke tahapan berikutnya dalam prosedur pengadaan barang. 7. Purchase Order, Kontrak, dan Dokumen Sejenis Membuat purchase order jadi langkah selanjutnya setelah penyedia barang diputuskan. Nota pembelian bisa bersifat jangka pendek, yang akan selesai pada satu kali transaksi, atau berupa kontrak jangka panjang untuk menjalin kerjasama dalam waktu yang lebih lama. Baik berupa pembelian jangka pendek atau panjang, dokumen ini akan harus disetujui kedua pihak sebelum eksekusi jual-beli barang bisa terjadi. Sekali lagi, bagian pengadaan barang wajib memeriksa isi purchase order atau kontrak, sehingga tidak ada yang meleset dari kesepakatan. 8. Pengecekan Kualitas, Penerimaan Barang Sumber Pemesanan akan diproses, dan barang akan datang sesuai dengan jadwal. Pengecekan kualitas segera dilakukan, bersamaan dengan pengecekan kuantitas. Dua hal ini wajib dipastikan sesuai dengan pesanan yang dibuat dan kesepakatan yang sudah ditandatangani. Jika terdapat kuantitas atau kualitas yang tidak sesuai, perusahaan melalui bagian pengadaan barang bisa melakukan komplain pada penyedia barang. 9. Pembayaran Akhir Setelah semua urusan terkait barang yang dipesan sudah selesai dan sesuai, perusahaan akan menerima invoice dari penyedia barang untuk tahapan pembayaran akhir. Jumlah yang tertera pada invoice ini akan sesuai dengan kesepakatan awal, dan perusahaan bisa membayarkan jumlah tersebut dengan metode yang disetujui. Yang wajib dipastikan, setiap pembayaran wajib disertai bukti pembayaran yang jelas dan terverifikasi. Terdengar sangat panjang dan rumit? Bagaimana jika proses pengadaan barang ini bisa diselesaikan dalam satu fitur sederhana yang tercantum dalam layanan ERP terbaik yang bisa digunakan perusahaan Anda? RUN System, Memudahkan Urusan Pengadaan Barang Perusahaan Anda Dengan fitur Procurement Management yang tersedia dari RUN System, perusahaan Anda bisa mengatasi urusan ini dengan sangat mudah. Praktis dan efisien, fitur ini benar-benar ditujukan untuk memudahkan urusan pengadaan barang yang diperlukan. Terintegrasi dengan berbagai fitur lain, setiap pihak yang berurusan dalam pengadaan barang bisa berkolaborasi dengan efektif, sehingga urusan ini lekas terselesaikan. Jadi, segera gunakan RUN System, dan maksimalkan semua fitur yang ditawarkannya! Kompetitif Pengadaan barang atau jasa dilaksanakan secara terbuka, memenuhi syarat/kriteria berdasarkan prosedur yang sudah ditentukan. 4. Transparan: Seluruh ketentuan dan juga informasi terkait pengadaan barang atau jasa dilaksanakan secara terbuka. 5. Adil dan wajar: Dalam melaksanakan pengadaan barang atau jasa selalu
Pengertian Pengadaan Procurement – Apa yang dimaksud dengan pengadaan procurement? Apa tujuan pengadaan? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian pengadaan menurut para ahli, tujuan, etika, prinsip, proses dan pelaksanaan pengadaan procurement secara lengkap. Baca Juga Pengertian Kualitas Produk Pengertian pengadaan procurement adalah proses aktivitas pemenuhan dan persediaan barang/jasa dalam kontrak atau pembelian langsung guna mencukupi segala kebutuhan bisnis. Proses pengadaan bisa berpengaruh pada semua proses arus barang. Pengadaan juga diartikan sebagai segala aktivitas untuk memperoleh barang/jasa yang diperlukan dari penyuplai dengan logis dan terstruktur mengikuti etika dan juga norma yang diterapkan dari proses tawar menawar, pembelian, pengangkutan dan juga penyimpanan yang efisien dan efektif seperti apa yang dibutuhkan. Pengadaan barang atau jasa adalah cara memperoleh barang/jasa yang kemungkinan keluaran terbaik, memiliki mutu dan nilai yang sesuai, waktu yang sesuai dan lokasi yang sesuai untuk menciptakan laba bagi pribadi, perusahaan atau pemerintah secara langsung lewat kontrak. Bastian 2010 Pengertian pengadaan procurement ialah akusisi barang, jasa dan pekerjaan publik menggunakan cara dan waktu tertentu, yang menciptakan nilai paling baik untuk masyarakat. Turban 2010 Definisi pengadaan procurement merupakan segala kegiatan yang menyertakan proses perolehan barang dari penyuplay, hal ini mencakup pembelian dan kegiatan logistik ke dalam seperti pengangkutan, barang masuk dan penyimpanan di gudang sebelum barang tersebut dipakai. Marbun 2010 Pengadaan procurement yakni penyediaan barang dan jasa sebagai upaya memperoleh barang dan jasa yang dikehendaki dikerjakan atas dasar pemikiran yang rasional dan analitis, mematuhi norma juga etika yang telah disahkan, menurut cara dan proses penyediaan yang sesuai standar. Siahaya 2013 Pengadaan procurement diartikan sebagai usaha memperoleh barang dan jasa yang diperlukan berdasarkan pemikiran logis dan sistematis serta mamtuhi norma dan etika yang diberlakukan yang tepat dengan cara menyediakan barang dan jasa. Novitaningrum 2014 Pengertian pengadaan procurement yakni kegiatan untuk mendapatkan barang atau jasa secara transparan, efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya. Baca Juga Pengertian Pengendalian Kualitas Gunawan 1996135 Pengertian pengadaan sarana dan prasarana merupakan semua aktivitas untuk mempersiapkan segala kebutuhan barang benda dan jasa bagi kebutuhan pengerjaan tugas. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Pengadaan barang atau jasa ialah aktivitas untuk mendapatkan barang dan/atau jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi yang prosesnya diawai dengan perencanaan kebutuhan hingga diselesaikan semua aktivitas untuk mendapatkan barang/jasa. Etika Dalam Pengadaan Barang/Jasa Dalam procurement terdapat etika atau perilaku yang baik untuk dilakukan segala pihak yang ikut serta dalam kegiatan penyediaan barang, perilaku baik dalam pengadaan barang/jasa yaitu saling menghormati tugas dan fungsi setiap pihak yang bersangkutan, bersikap profesional dan tidak mencela serta merugikan pihak lain. Sedangkan menurut Kepres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, etika procurement diantaranya yaitu Menjalankan tugas dengan tertib dan tanggung jawab untuk memperoleh target kemudahan dan akurasi pencapaian tujuan procurement. Bekerja dengan profesional dan mandiri berasas kejujuran dan menjaga rahasia dokumen procurement guna melakukan pencegahan terhadap penyimpangan dalam proses procurement. Tak saling memberikan pengaruh secara langsung ataupun pengaruh secara tak langsung guna menekan terjadinya kompetisi yang tak baik. Menampung dan bertanggung jawab dengan semua ketetapan sesuai dengan apa yang telah disepakati. Mencegah perbedaan kepentingan terjadi antar pihak yang bersangkutan baik itu secara langsung maupun tak langsung dalam proses procurement. Mencegah penghamburan uang negara terjadi dalam proses procurement. Mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang untuk tujuan pihak tertentu yang membuat kerugian keuangan negara secara langsung maupun tak langsung. Tidak ada praktik gratifikasi ke siapapun yang diduga berhubungan dengan proses procurement. Baca Juga Pengertian Pengembangan Produk Prinsip Dalam Procurement Ada sejumlah prinsip yang diterapkan dalam proses procurement, diantaranya yaitu Efisiensi. Ini maksudnya dengan sumber daya yang ada didapatkan barang/jasa dengan jumlah yang sesuai, mutu yang dikehendaki dan dalam waktu ideal. Efektif. Ini maksudnya dengan sumber daya yang ada didapatkan barang/jasa yang bernilai manfaat lebih. Kompetisi yang sehat. kompetisi yang sehat dalam procurement terjadi antara calon penyedia berdasar pada norma dan etika yang berlaku, tidak ada manipulasi dan praktek KKN. Terbuka. Dengan memberi peluang pada semua pihak yang kompeten dalam proses procurement. Transparansi. Maksudnya memberi informasi yang jelas mengenai pelaksanaan procurement kepada semua calon penyedia yang berniat dan juga masyarakat. Tidak diskriminatif. Maksudnya semua calon penyedia diberikan perlakuan yang sama. Akuntabilitas. Pemberian tanggung jawab dalam pelaksanaan procurement pada pikat yang berkaitan dan juga masyarakat atas dasar etika, norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses dan Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Proses pengadaan barang dan jasa sederhana diawali dari konsumen memerlukan barang/jasa lalu akan membuat permintaan material, kemudian harus memperoleh izin dari supervisor. Setelah itu cek ketersediaan barang/jasa, jika barang atau jasa tersedia maka siapkan material, apabila ketersediaan barang tak bisa terpenuhi maka buat permintaan pembelian atau purchase requisition PR. Proses purchase requisition harus memperoleh izin sebelum menentukan penyuplai. Apabila diizinkan, maka segmen pembelian akan menentukan penyuplai dengan quotation yang diharapkan dan akan membuat pemesanan pembelian yang paling tepat antara penawaran yang diberi para penyuplai. Pemesanan pembelian tersebut akan dipakai saat menerima barang/jasa, apabila barang/jasa tak sesuai maka bisa mengembalikannya pada penyuplai dan apabila sesuai maka akan menerima faktur pembelian. Sebelum membayar, pemesanan pembelian, penerimaan barang dan faktur pembelian dicocokan. Ada sejumlah model pelelangan dalam proses procurement, antara lain Pelelangan umum, yaitu penentuan penyuplai dilakukakan secara terbuka dengan pengumuman secara luas. Pelelangan terbatas, yaitu pelelangan yang dilakukan jika jumlah penyuplai yang dapat melakukan dipercaya terbatas. Pemilihan Langsung, yaitu penentuan penyuplai denga membandingkan sebanyak mungkin penawar minimal 3 yang lulus prakualifikasi. Penunjukan Langsung , yaitu pelelangan yang dilakukan dalam kondisi tertentu atau khusus pada 1 penyuplai. Swakelola, yaitu pengerjaan tugas yang sudah dirancang, digarap dan dikawal menggunakan tukang dan alat sendiri atau upah borongan. Baca Juga Pengertian Pengembangan Usaha Tugas Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa Berikut ini tugas dan tanggung jawab penyuplai, antara lain Merancang hubungan yang sesuai dengan penyuplai. Menentukan penyuplai barang/jasa. Menentukan dan menerapkan teknologi yang tetap. Melakukan proses pembelian. Mengevaluasi kinerja penyuplai Demikian artikel pembahasan tentang pengertian pengadaan menurut para ahli, tujuan, etika, prinsip, proses dan pelaksanaan pengadaan procurement secara lengkap. Semoga bermanfaat
Pengadaanbarang dan jasa (procurement) perlu diprogramkan oleh pemerintah atau institusi swasta dikarenakan adanya kebutuhan akan suatu barang atau jasa, mulai dari alat tulis kantor (ATK), obat untuk kebutuhan puskesmas dan rumah sakit, bahan bakar kendaraan milik pemerintah, peralatan sekolah, perlengkapan perang untuk instansi militer, perangkat ringan atau berat untuk perumahan
Pengadaan barang menjadi proses penting pada setiap usaha. Sebab, salah satu kunci dalam bisnis selain modal usaha adalah, adanya produk atau barang yang dijual. Untuk mendapatkan supply atau pasokan produk atau barang, maka dibutuhkan proses pengadaan barang. Setiap metode yang digunakan oleh masing-masing perusahaan juga berbeda-beda, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Supaya bisa menjalankan pengadaan dengan cara yang baik dan tepat, pelaku usaha harus menguasai metode pengadaan stok atau barang tersebut. Ada lima jenis metode yang biasanya digunakan di dalam perusahaan dagang, untuk proses pengadaan suatu barang yang dibutuhkan konsumen. Simak penjelasannya berikut ini 1. Direct Procurement Pengadaan Langsung Metode pengadaan yang terbilang mudah dan banyak dilakukan oleh suatu perusahaan dagang adalah metode pengadaan secara langsung. Pengusaha langsung meminta barang dalam jumlah besar ke supplier, distributor atau agen. Metode ini memang memerlukan biaya besar dalam pengadaan bahan bakunya. Ditambah dengan prosesnya yang cukup panjang. Proses dari metode ini diawali dengan perencanaan pengadaan yang diakhiri dengan pembayaran. Pelaku usaha akan melakukan pengadaan barang dalam beberapa kali di dalam satu tahun, untuk membeli bahan baku yang dibutuhkan. Diperlukan rencana matang supaya proses pembelian barangnya bisa berjalan dengan baik. 2. Tender Pengadaan Barang Dalam metode ini, pelaku usaha diposisikan sebagai vendor. Para pelaku usaha yang menjadi vendor, nantinya akan mengajukan penawaran barang dan harga, berkompetisi bersama vendor-vendor lain. Kemudian vendor yang sesuai dengan kriteria akan dipilih perusahaan, dan vendor itulah yang menjadi mitra bisnis perusahaan dagang tersebut. Seiring dengan semakin berkembangnya internet, kini telah hadir e-tendering yang praktis dan modern. Dengan alur yang sama seperti tender konvensional tetapi kedua pihak tak perlu bertatap muka. 3. Request for Proposal Mengajukan Proposal Merupakan metode pengadaan yang dilakukan oleh perusahaan, dengan cara mengirimkan permintaan secara formal yang berupa pengajuan dalam bentuk proposal. Metode ini biasanya dilakukan pada saat perusahaan memerlukan pengadaan di bidang jasa. Kemudian proposal dikirim ke sejumlah vendor yang sesuai dengan kriteria. Jika vendor itu tertarik mereka akan mengajukan penawaran yang berlanjut ke tahap kerjasama. 4. Request for Quotation Mengajukan Dokumen Quotation Di antara seluruh metode pengadaan yang umum dilakukan, metode Request for Quotation menjadi metode yang paling mudah dan sederhana. Perusahaan hanya tinggal mengirim dokumen quotation pada beberapa vendor yang diinginkan. Kemudian perusahaan akan mengkaji proposal dengan harga dan juga barang yang sesuai. Pihak perusahaan pun akan menawarkan surat kerja sama pada vendor yang diinginkan apabila sesuai dengan keinginan perusahaan. 5. Vendor Tunggal Metode yang satu ini hanya terjadi apabila hanya ada satu vendor saja yang mampu memenuhi kebutuhan, terkait barang yang memang diperlukan oleh perusahaan itu sendiri. Namun perusahaan akan membuat pertimbangan kembali dengan pihak manajemen untuk memutuskan metodenya. Itulah 5 metode pengadaan barang yang dibutuhkan untuk memulai usaha dagang. Apabila dalam memenuhi barang atau produk yang akan dijual Anda membutuhkan modal tambahan, Anda bisa mengajukan produk pinjaman berjangka dari Bank BTPN. Produk pinjaman ini memang dikhususkan bagi para nasabah yang membutuhkan bantuan tambahan modal usaha baik bersifat permanen, musiman, atau berdasarkan kontrak. Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun produk keuangan lain, Anda bisa membacanya di Dengan mendaftar di semua informasi keuangan tersebut bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah.
Kegiatanseperti analisis dan penyusunan kebutuhan, pembelian, penerimaan perlengkapan sekolah yang pada dasarnya dilakukan oleh pengelola perlengkapan pendidikan sebagai perencanaan pengadaan perlengkapan. Oleh karena itu, semua kegiatan tersebut dapat dikategorikan dengan pengadaan perlengkapan pendidikan.

Oleh Gilang D. / 4 Mar 2021Baik perusahaan atau instansi, pastinya dalam kurun waktu tertentu membutuhkan pengadaan barang dan jasa. Pengadaan dilakukan guna menunjang kinerja perusahaan menjadi lebih baik lagi. Itu sebabnya, diperlukan penguasaan terkait bagaimana menjalankan proses pengadaan barang dan jasa dengan baik dan benar yang salah satunya bisa Anda lakukan bersama barang dan jasa menjadi tanggung jawab bagian perusahaan yang mengurusi procurement management. Umumnya dalam proses procurement management sendiri menggunakan beberapa tahapan proses. Berikut ini akan kami jelaskan mengenai tahapn-tahapannya bawah Proses Pengadaan Barang dan JasaSebagaimana sudah disinggung sebelumnya, bahwa proses pengadaan barang dan jasa erat kaitannya dengan kebutuhan perusahaan untuk menunjang suksesnya kinerja yang ada di dalamnya. Itu sebabnya, dalam pengadaan yang dilakukan harus memastikan bahwa barang atau jasa yang diambil sesuai kebutuhan dan pengadaan yang dilakukan dapat berupa barang seperti mesin produksi, bahan bangunan, peralatan usaha, dan lain sebagainya. Selain itu, dapat juga berupa jasa seperti jasa perbaikan, jasa pembuatan, dan lain pengadaan barang maupun jasa menjadi langkah yang perlu dilakukan perusahaan atau instansi dalam melakukan pengadaan. Biasanya pengadaan yang dilakukan sudah malalui analisis terlebih dahulu, sehingga antara kebutuhan dan budget yang disediakan tetap pihak tentu merasa bingung dalam pelaksanaan pengadaan yang bisa dikatakan cukup rumit. Namun, Procurite hadir untuk mempermudah proses pengadaan yang hendak dilakukan. Melalui berbagai macam fitur pendukung pengadaan lengkap, dalam pengadaan barang pun tidak begitu sulit saat menjalankan procurement Proses Pengadaan Barang dan JasaSupaya lebih paham dengan bagaimana prosedur pengadaan barang dan jasa, Anda juga harus tahu bagaimana proses pengadaan barang dan jasa itu sendiri. Dengan demikian, Anda bisa memahaminya terkait pengadaan yang tepat sehingga tidak merugikan perusahaan atau instansi yang Analisis KebutuhanLangkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan melakukan analisis kebutuhan dari perusahaan. Proses analisis umumnya dilakukan oleh divisi perusahaan yang bertugas dengan mengajukan kebutuhan yang diinginkan menuju pihak procurement management juga harus memastikan bahwa setiap divisi perusahaan mengajukan pengadaan memang benar-benar barang yang dibutuhkan. Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghindari kejadian pemakaian uang perusahaan dalam jumlah memenuhi kebutuhan, yang belum tentu memiliki peran penting dalam menunjang kinerja di PersetujuanUsai melakukan analisis, proses procurement management selanjutnya ada pada persetujuan dari pihak manajemen. Pasalnya, tidak semua rincian kebutuhan yang diajukan oleh tiap-tiap divisi akan disetujui secara langsung. Itu sebabnya perlu dilakukan analisis sebagaimana yang dijelaskan di proses yang dilakukan oleh tim manajemen bisa membuat perusahaan dapat melakukan pengadaan barang atau jasa. Sebab, sebelum menuju tim procurement, terdapat campur tangan bagian manajemen perusahaan terlebih dahulu supaya transparansi kebutuhan kinerja perusahaan pun dapat bentuk dari persetujuan yang dimaksud umumnya berkaitan dengan dokumen tertulis lengkap dengan tanda yang menunjukkan bahwa pihak manajemen sudah setuju untuk melakukan pengadaan dengan kebutuhan barang maupun jasa TenderProses selanjutnya adalah dengan melakukan tender. Usai mendapatkan list atau daftar pesanan terkait pengadaan barang dan jasa, maka pihak procurement management akan membuka tender kepada para vendor dan proses tender, perusahaan harus benar-benar menemukan vendor atau supplier dengan penawaran terbaik. Artinya, benar-benar menjadi solusi kebutuhan pengadaan yang diajukan perusahaan. Mulai dari kualitas barang, kesesuaian harga, hingga mendapatkan vendor atau supplier yang tepat, maka peluang proses pengadaan yang lancar bisa menjadi lebih Analisis Supplier dan VendorProses tender yang sudah dilakukan, membuat para supplier dan vendor berlomba-lomba mengajukan penawaran. Masing-masing penawaran tentu memiliki harapan untuk diterima sehingga terkemas dengan baik dan bisa jadi membuat perusahaan bingung untuk khawatir, ada beberapa faktor yang bisa dijadikan sebagai pembanding dari masing-masing vendor atau supplier. Di antaranya seperti pengalaman yang dimiliki oleh pihak vendor, kualitas barang atau jasa yang ditawarkan, hingga harga untuk masing-masing barang atau jasa yang sampai dalam proses pengadaan barang dan jasa di tahap satu ini, Anda sebagai pihak perusahaan tergiur dengan harga murah, namun lupa dengan kualitas barang yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, Anda perlu menganalisis dengan benar beberapa aspek pembanding Meminta PenawaranPermintaan penawaran atau yang dikenal juga dengan istilah request quotation, merupakan bagian dari proses pengadaan yang lebih mengerucut kepada supplier maupun vendor yang dianggap pihak perusahaan melakukan eliminasi kepada supplier maupun vendor yang dianggap kurang sesuai, maka akan terlihat nama-nama vendor yang dirasa tepat. Setelah itu, barulah dilakukan quotation atau permintaan penawaran guna menjalankan pengadaan barang atau NegosiasiNegosiasi yang dilakukan merupakan langkah negosiasi kepada kandidat vendor yang terpilih. Pasalnya, setelah penawaran diterima secara otomatis akan ketahuan terkait harga-harga yang lebih lengkap dengan waktu pengerjaanpihak supplier maupun vendor yang melihat lebih detail terkait penawaran oleh pihak vendor, maka perusahaan sudah bisa melihat kira-kira vendor mana yang memenangkan proyek pengadaan. Nah, usai berhasil menemukan vendor yang tepat, barulah melakukan tahap negosiasi untuk menciptakan keuntungan bagi perusahaan tanpa merugikan pihak juga yang melakukan negosiasi sebelum menentukan vendor yang tepat. Hal tersebut dilakukan dengan dasar supaya bisa mendapatkan pemilihan vendor yang benar-benar menjadi solusi dari kebutuhan pengadaan sesuai yang Purchase Order Maupun KontrakProses selanjutnya dalam pengadaan barang dan jasa adalah melakukan purchase order usai keputusan terkait vendor dan supplier terpilih sudah final. Ketika kerjasama yang dilakukan dengan pihak terkait merupakan kerjasama dalam waktu panjang, tim procurement akan membuat dokumen kontrak berdasarkan kesepakatan hingga proses yang dibuat tersebut merupakan dokumen yang sudah ditanda tangani oleh masing-masing pihak baik dari pihak perusahaan atau pihak vendor terpilih. Hal tersebut supaya kedua belah pihak menjalankan tugas atau mekanisme sebagaimana yang dirundingkan Penerimaan dan PengecekanSetelah persetujuan kerjasama dari dua belah pihak, proses pengadaan barang dan jasa dilanjutkan dengan penerimaan barang dan pengecekan kualitasnya. Hal tersebut dilakukan setelah pengurusan dokumen lengkap dan selesai, kemudian vendor maupun supplier sudah mengerjakan tugas sesuai yang ada di dokumen tim procurement management dari perusahaan akan melakukan pemeriksaan ketika barang sudah diterima. Tentu harus memastikan bahwa kualitasnya sesuai dengan PembayaranKetika semua proses dianggap sudah sesuai, maka langkah terakhir adalah pembayaran. Perusahaan akan mendapatkan invoice dari pihak vendor maupun supplier yang kemudian dilanjutkan dengan pembayaran sesuai Juga Metode Pengadaan Barang dan JasaJangan lupa lakukan pengarsipan dokumen-dokumen penting seperti kwitansi, bukti pembayaran, dan lain beberapa proses pengadaan barang dan jasa yang wajib Anda ketahui jika hendak menjalankan pengadaan dengan baik. Supaya tidak repot, Anda bisa menggunakan layanan kami di Procurite yang hadir sebagai solusi pengadaan barang dan jasa terbaik dan terpercaya. Bersama Procurite, kegiatan pengadaan yang Anda lakukan akan menjadi lebih mudah dan lebih efisien. Sebab, terdapat beberapa fitur yang mendukung keberjalanan pengadaan barang dan jasa menjadi lebih tertata dan maksimal.

Berdasarkanpasal 16 ayat (3) Perpres No.54/2010 Jo Perpres No.54/2012, Pengadaan Langsung dapat dilakukan oleh 1 (satu) orang pejabat pengadaan. Dalam hal dilakukan oleh ULP, maka pemilihan tersebut dilakukan melalui pelelangan umum/sederhana atau penunjukan langsung. Berikut Contoh format Dokumen Pengadaan Langsung Dengan Menggunakan SPK (word): Pengadaan peralatan kantor adalah kegiatan belanja yang bertujuan untuk menyediakan kebutuhan kantor yang mana untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan kantor. Pengadaan dilaksanakan dengan berbagai cara sesuai dengan kebijaksanaan dan kebutuhan institusi atau perusahaan itu sendiri. Faktor yang menyebabkan adanya perbedaan metode atau prosedur pengadaan adalah adanya perbedaan kebutuhan dan perbedaan jenis pekerjaan atau usaha yang bergerak di kantor tersebut. Contohnya, SKPD badan layanan umum BLU seperti rumah sakit maka yang dibutuhkan adalah obat dan alat kesehatan alkes, dan jika seperti Dinas Pendidikan maka yang dibutuhkan adalah alat tulis kantor ATK, komputer, dan lain sebagainya. Hal pertama yang perlu dilakukan oleh pegawai dalam kegiatan pengadaan adalah mengikuti prosedur pengelolaan perbekalan, yang biasanya memerlukan pertimbangan mengenai jenis-jenis perabot, peralatan dan perlengkapan kantor. Setelah itu yang perlu dilakukan para pegawai adalah menentukan jenis, kualitas dan kuantitas perlengkapan yang diperlukan. Selanjutnya bagian General Affairs GA menyediakan dan menggunakan perlengkapan kantor dalam kegiatan operasional. Seorang GA menyediakan perbekalan sesuai dengan anggaran yang berlaku. Tahapan yang tidak kalah penting adalah penyimpanan dan pemeliharaan peralatan kantor. GA harus memastikan pengumpulan dan pengolahan data perbekalan kantor dilakukan secara benar. Jika terdapat peralatan atau perlengkapan kantor yang sudah tidak dapat digunakan, maka yang dilakukan GA adalah menghapus data perlengkapan tersebut. Baca juga Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kantor Pengadaan Alat Tulis Kantor ATK dengan Swakelola Bagaimana Prosedur Pengadaan Peralatan Kantor? Secara umum pengadaan peralatan kantor dapat dilakukan dengan cara berikut ini Mengajukan surat permohonan ke gudang yang berisi peralatan kantor apa saja yang dibutuhkan. Petugas gudang memeriksa stock barang di gudang. Jika tersedia barangnya, maka diberikan dengan dengan bon pengeluaran. Jika tidak tersedia, petugas gudang memberikan nomor pada surat permohonan dari buku induk. Surat permohonan diserahkan kepada bendahara, lalu bendahara mengecek antara permohonan dan ketersedian biaya. Bendahara meminta persetujuan pimpinan. Bagian logistik melakukan pembelian dengan persetujuan pimpinan. Barang yang sudah dibeli dan telah sampai kemudian diperiksa apakah sudah sesuai dengan spesifikasi, kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan. Barang diserahterimakan dengan menggunakan buku serah terima barang. Petugas gudang melakukan kegiatan pencatatan atau administrasi, kemudian disimpan di gudang untuk didistribusikan jika ada yang membutuhkan. Namun yang perlu diingat adalah setiap instansi baik pemerintah maupun swasta memiliki prosedur pengadaan peralatan kantor yang berbeda. Perbedaan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa hal, misalnya budaya kantor, kebutuhan akan peralatan, tingkat kompetensi pegawai, juga perbedaan jenis usaha. Pengadaan barang habis pakai dan tidak habis pakai Barang habis pakai dan tidak habis pakai harus selalu tersedia di lingkungan kantor. Barang habis pakai adalah peralatan kebutuhan kantor yang sebentar masa pakainya semisal, alat tulis kantor, aneka kertas, lem dan lain sebagainya. Sedangkan barang tidak habis pakai adalah barang keperluan kantor yang dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang lama, contohnya seperti peralatan komputer, telepon, mesin fotokopi, printer dan peralatan mesin lainnya. Barang habis pakai direncanakan dengan urutan sebagai berikut Menyusun daftar perlengkapan barang habis pakai yang disesuaikan dengan kebutuhan dari rencana kegiatan. Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang habis pakai tersebut tiap bulannya. Menyusun rencana pengadaan barang habis pakai tersebut menjadi rencana triwulan dan kemudian menjadi rencana tahunan. Sedangkan perencanaan dan prosedur pengadaan barang tidak habis pakai adalah sebagai berikut Menyusun analisis dan menganalisis keperluan perlengkapan barang tidak habis pakai sesuai dengan rencana kegiatan serta dengan memperhatikan barang yang masih layak untuk dipakai. Melakukan perkiraan biaya yang akan dikeluarkan untuk kebutuhan pembelian barang tidak habis pakai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Menetapkan skala prioritas peralatan kantor berdasarkan dana, urgensi kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan tahunan. Selain perencanaan pengadaan peralatan kantor diatas, ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh General Affairs GA dalam pengadaan peralatan kantor, yakni sebagai berikut a. Penyimpanan Penyimpanan perlatan kantor atau arsip kantor perlu diperhatikan karena dengan penyimpanan yang baik maka efektifitas kerja dapat ditingkatkan dan dapat menghemat tempat penyimpanan. Dalam kegiatan penyimpanan harus memperhatikan hal-hal berikut ini Persediaan alat-alat pemelihara dan lokasi penyimapanan. Barang yang akan disimpan harus memenuhi syarat penyimpanan. Memperhatikan sifat barang yang disimpan. Memperhatikan jangka waktu penyimpanan. Memperhatikan tenaga yang diperlukan dan biaya yang harus dikeluarkan. b. Pemeliharaan Pemeliharaan peralatan kantor merupakan kegiatan terjadwal dengan tujuan agar setiap barang tetap dalam kondisi baik sehingga jika diperlukan, kondisi barang tersebut masih dalam keadaan yang baik untuk digunakan. c. Pengadminstrasian Administrasi perlengkapan dan perlatan kantor dimulai dengan mencatat secara teratur tiap-tiap barang. Hal ini dilakukan untuk mendata setiap barang yang dimiliki oleh suatu kantor. Selain pencaatatan atau pendataan kegiatan administrasi perlengkapan yang lain adalah kegiatan penghapusan atau penyusutan. Dengan memperhatikan ketiga hal tersebut dapat membuat peralatan kantor yang sudah dibeli menjadi lebih tahan lama karena penyimpanan yang benar, umur masa pakai barang juga semakin panjang karena pemeliharaan barang lebih terjaga. Selain itu, peralatan kantor juga tercatat dengan baik karena administrasi perlengkapan dilakukan dengan baik. Berdasarkan prosedur pengadaan peralatan kantor di atas seharusnya pegawai administrasi kantor sudah dapat memperkirakan kapan seharusnya membeli kebutuhan peralatan untuk kantor.

PejabatPengadaan melaksanakan pemilihan penyedia untuk Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai pagu anggaran paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Peran pemerintah yang dilakukan oleh perlengkapan negara atau administrasi negara harus diberi landasan hukum yang mengatur dan melandasi administrasi negara dalam melaksanakan

PencatatanBukti Transaksi ke dalam Jurnal. Berbeda dengan perusahaan jasa, aktivitas perusahaan dagang mencakup pembelian barang dari pemasok dan menjual kembali barang tersebut kepada konsumen dengan maksud memperoleh keuntungan. Sebelum mencatat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menganalisis setiap transaksi yang dilakukan oleh S0Fm.
  • z386tweqzf.pages.dev/201
  • z386tweqzf.pages.dev/239
  • z386tweqzf.pages.dev/186
  • z386tweqzf.pages.dev/5
  • z386tweqzf.pages.dev/329
  • z386tweqzf.pages.dev/21
  • z386tweqzf.pages.dev/360
  • z386tweqzf.pages.dev/302
  • z386tweqzf.pages.dev/142
  • pengadaan barang dan perlengkapan dilakukan oleh